Dalam dunia logistik dan pergudangan, daya tampung pallet menjadi faktor penting yang menentukan efisiensi distribusi dan keamanan penyimpanan barang. Setiap jenis pallet — terutama pallet plastik — memiliki batas beban tertentu yang perlu diperhitungkan secara cermat agar tidak menimbulkan kerusakan pada produk maupun struktur gudang.
Daftar Isi

Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana cara menghitung kapasitas maksimal pallet plastik, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta tips memilih pallet sesuai kebutuhan industri Anda.
Apa Itu Daya Tampung Pallet?
Daya tampung pallet adalah kemampuan maksimal sebuah pallet untuk menahan beban dalam kondisi tertentu tanpa mengalami deformasi atau kerusakan.
Setiap pallet memiliki batas beban yang berbeda tergantung pada:
- Jenis material (plastik, kayu, atau besi)
- Desain konstruksi
- Ukuran
- Posisi penggunaan (statis, dinamis, atau saat ditumpuk)
Pada pallet plastik, kapasitas beban ditentukan melalui uji kekuatan beban (load test) yang dilakukan oleh produsen untuk memastikan keamanan dan keandalan produk.
Jenis-Jenis Daya Tampung pada Pallet Plastik
Agar perhitungan lebih akurat, penting untuk memahami tiga jenis daya tampung utama yang digunakan dalam industri logistik:
1. Static Load (Beban Statis)
Beban statis adalah kapasitas maksimal pallet ketika barang diletakkan secara diam di permukaan datar tanpa pergerakan.
Biasanya, beban statis bisa mencapai 3 hingga 5 kali lipat dari beban dinamis, karena tekanan hanya terjadi secara vertikal.
Contoh: Pallet plastik berkapasitas statis 4000 kg dapat menahan tumpukan barang seberat 4 ton ketika diletakkan di lantai gudang.
2. Dynamic Load (Beban Dinamis)
Beban dinamis mengacu pada kapasitas beban maksimal ketika pallet sedang dipindahkan menggunakan forklift atau hand pallet.
Kapasitas ini lebih rendah dibandingkan beban statis karena adanya getaran dan guncangan selama proses transportasi.
Contoh: Jika beban statis 4000 kg, maka beban dinamis umumnya berada di kisaran 1000–1500 kg.
3. Racking Load (Beban Rak)
Jenis ini berlaku untuk pallet yang diletakkan di atas rak gudang (racking system) dengan penopang hanya di sisi-sisi tertentu.
Pallet harus cukup kuat untuk menahan beban tanpa permukaan penopang di tengah.
Contoh: Pallet dengan racking load 1000 kg berarti dapat menopang beban tersebut dengan aman saat berada di rak gudang yang memiliki sistem dua titik tumpu.
Faktor yang Mempengaruhi Daya Tampung Pallet Plastik
Menentukan kapasitas maksimal pallet plastik tidak bisa hanya berdasarkan ukuran saja. Ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan:
1. Material Pembuat Pallet
Pallet plastik umumnya terbuat dari dua jenis material utama:
- HDPE (High Density Polyethylene): Lebih fleksibel dan tahan terhadap suhu ekstrem.
- PP (Polypropylene): Lebih kaku dan kuat terhadap tekanan vertikal.
Material PP cenderung memiliki daya tampung lebih tinggi, namun HDPE lebih cocok untuk area penyimpanan dengan perubahan suhu seperti cold storage.
2. Desain dan Struktur Pallet
Pallet dengan desain full deck atau persegi berlubang memiliki fungsi berbeda.
Pallet dengan struktur reinforced rib (tulang penguat) mampu mendistribusikan beban secara merata dan mencegah deformasi saat digunakan pada sistem racking.
3. Metode Penggunaan
Kapasitas beban akan berbeda tergantung bagaimana pallet digunakan:
- Disimpan di lantai (statis)
- Diangkat menggunakan forklift (dinamis)
- Ditempatkan di rak penyimpanan (racking)
Penting untuk memilih pallet sesuai skenario penggunaan agar daya tampung tidak terlampaui.
4. Kondisi Lingkungan
Faktor suhu, kelembapan, dan paparan sinar matahari juga memengaruhi ketahanan material plastik.
Di lingkungan bersuhu ekstrem (misalnya -20°C di cold storage), daya tampung bisa menurun hingga 10–20% dari kapasitas normal.
Cara Menghitung Kapasitas Maksimal Pallet Plastik
Berikut langkah sederhana untuk memperkirakan daya tampung pallet plastik sesuai kebutuhan operasional Anda:
- Identifikasi jenis beban: Apakah pallet digunakan untuk penyimpanan tetap, pengangkutan, atau penumpukan?
- Cek spesifikasi pabrikan: Perhatikan label atau katalog produk yang mencantumkan static, dynamic, dan racking load.
- Sesuaikan dengan sistem gudang: Jika menggunakan racking system, pilih pallet dengan kapasitas racking load minimal 20% lebih tinggi dari berat beban aktual.
- Gunakan rumus dasar perkiraan:
Daya Tampung Aman = (Beban Aktual × 1,2) ≤ Kapasitas Maksimal PalletArtinya, selalu sisakan cadangan kekuatan 20% untuk mengantisipasi variasi beban.
Contoh Kasus Perhitungan
Sebuah gudang menyimpan produk minuman dengan berat total 1200 kg per pallet.
Jenis pallet yang digunakan memiliki spesifikasi:
- Static Load: 4000 kg
- Dynamic Load: 1500 kg
- Racking Load: 1000 kg
Karena pallet digunakan di sistem rak, maka beban yang diperhitungkan adalah racking load.
Perhitungan:
1200 kg (beban aktual) > 1000 kg (kapasitas racking)
→ Maka pallet tersebut tidak layak digunakan di rak dan perlu diganti dengan pallet berkapasitas minimal 1500 kg.
Tanda Pallet Tidak Lagi Aman Digunakan
Pallet plastik harus segera diganti jika menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Permukaan retak atau melengkung
- Tulang penguat patah
- Warna memudar akibat paparan sinar UV
- Terjadi deformasi saat menahan beban
Pemeriksaan rutin setidaknya setiap 6 bulan sekali penting dilakukan untuk menjaga keselamatan dan efisiensi operasional gudang.
Kesimpulan
Memahami daya tampung pallet plastik adalah langkah penting dalam menjaga stabilitas, efisiensi, dan keamanan logistik.
Dengan menghitung kapasitas beban secara tepat dan memperhatikan faktor lingkungan serta desain, perusahaan dapat mencegah kerusakan barang sekaligus menekan biaya penggantian pallet.
Pilihlah pallet plastik yang sesuai dengan jenis penggunaan — statis, dinamis, atau racking — agar proses distribusi berjalan optimal dan aman.
