Efisiensi ruang penyimpanan menjadi salah satu kunci utama dalam manajemen gudang modern. Banyak perusahaan manufaktur dan logistik menghadapi tantangan dalam menata pallet agar ruang dapat dimanfaatkan secara maksimal tanpa mengorbankan aksesibilitas dan keamanan. Oleh karena itu, memahami cara menghitung posisi pallet di gudang sangat penting untuk mendukung operasional yang efektif dan efisien.
Daftar Isi

Artikel ini akan membahas langkah-langkah strategis dalam menghitung posisi pallet di gudang berdasarkan prinsip tata letak, dimensi ruang, dan karakteristik pallet yang digunakan.
Pentingnya Menghitung Posisi Pallet di Gudang
Penataan posisi pallet bukan sekadar soal menyusun barang agar rapi. Lebih dari itu, tata letak yang tepat dapat:
- Mengoptimalkan kapasitas gudang, sehingga mampu menyimpan lebih banyak barang dalam ruang yang sama.
- Mempercepat proses picking dan loading, karena barang lebih mudah dijangkau dan diidentifikasi.
- Meningkatkan keamanan, baik bagi operator forklift maupun produk yang disimpan.
- Menekan biaya operasional, dengan meminimalkan waktu dan energi dalam pergerakan barang.
Dengan kata lain, menghitung posisi pallet secara tepat membantu meningkatkan efisiensi logistik dan produktivitas gudang secara keseluruhan.
Langkah-Langkah Cara Menghitung Posisi Pallet di Gudang
1. Tentukan Ukuran Gudang dan Area Penyimpanan Aktif
Langkah pertama adalah mengetahui dimensi area penyimpanan aktif (storage area), yaitu bagian gudang yang benar-benar digunakan untuk menempatkan pallet.
Misalnya:
- Panjang area: 30 meter
- Lebar area: 20 meter
- Total luas area aktif = 600 m²
Catatan: Area untuk lorong forklift, area bongkar muat, dan jalur pejalan kaki tidak termasuk dalam perhitungan posisi pallet.
2. Ketahui Ukuran Pallet yang Digunakan
Setiap ukuran pallet memiliki kebutuhan ruang yang berbeda. Di Indonesia, ukuran standar yang sering digunakan adalah:
| Jenis Pallet | Ukuran (mm) | Ukuran (meter) |
|---|---|---|
| Pallet Plastik Standar | 1100 x 1100 x 150 | 1,1 x 1,1 x 0,15 |
| Pallet Ekspor | 1200 x 1000 x 150 | 1,2 x 1,0 x 0,15 |
| Pallet Heavy Duty | 1200 x 1200 x 160 | 1,2 x 1,2 x 0,16 |
Dengan mengetahui ukuran ini, Anda dapat menghitung berapa banyak pallet yang bisa ditempatkan di dalam gudang.
3. Tentukan Tipe Penyimpanan (Stacking atau Racking)
- Stacking system – Pallet disusun bertumpuk di lantai. Cocok untuk barang dengan beban kuat dan volume besar.
- Racking system – Pallet disimpan di rak bertingkat (selective, drive-in, push-back, dll). Cocok untuk sistem FIFO atau LIFO.
Pilih sistem penyimpanan yang sesuai dengan jenis barang dan alur kerja gudang Anda.
4. Hitung Jumlah Posisi Pallet di Lantai (Stacking)
Rumus dasar untuk menghitung posisi pallet di lantai adalah:
Jumlah Pallet = (Luas Area Aktif ÷ Luas per Pallet)
Contoh:
Jika luas area aktif = 600 m² dan ukuran pallet = 1,1 m × 1,1 m = 1,21 m²
Maka:
600 ÷ 1,21 = 495 pallet (tanpa jarak antar lorong)
Namun dalam praktiknya, perlu disisihkan ruang untuk jalur forklift dan area kerja. Biasanya sekitar 30–35% area digunakan untuk akses dan sirkulasi.
Sehingga, kapasitas efektif:
495 × 65% = ±322 pallet posisi di lantai.
5. Hitung Jumlah Posisi Pallet di Racking System
Jika menggunakan rak gudang, perhitungannya sedikit berbeda.
Rumus umum:
Total Posisi Pallet = Jumlah Slot Horizontal × Jumlah Tingkat Rak × Jumlah Baris Rak
Contoh:
- Setiap baris memiliki 20 slot pallet
- Setiap rak memiliki 4 tingkat
- Total 4 baris rak
Maka:
20 × 4 × 4 = 320 posisi pallet di rak.
Kombinasi sistem racking dan stacking sering kali menjadi solusi paling efisien, tergantung pada jenis produk dan layout gudang.
6. Pertimbangkan Area Lorong dan Akses Forklift
Posisi pallet harus mempertimbangkan jarak aman untuk manuver forklift.
Rata-rata lebar lorong yang disarankan:
- Forklift kecil (electric stacker): 2,4 – 2,8 meter
- Forklift besar (counterbalance): 3 – 3,5 meter
Penempatan posisi pallet yang terlalu rapat akan mengurangi efisiensi waktu bongkar muat dan meningkatkan risiko kerusakan produk.
Contoh Simulasi Perhitungan
Misalnya gudang memiliki area aktif 30 m × 20 m = 600 m² dengan pallet ukuran 1,1 × 1,1 m.
- Luas per pallet = 1,21 m²
- Kapasitas teoritis = 600 ÷ 1,21 = 495 posisi
- Dikurangi 30% untuk lorong = 495 × 70% = 346 posisi efektif
Jika menggunakan rak 3 tingkat dengan konfigurasi 4 baris dan 25 slot:
25 × 3 × 4 = 300 posisi tambahan
Total kapasitas efektif gudang = 346 (lantai) + 300 (rak) = 646 posisi pallet.
Tips Profesional dalam Menata Posisi Pallet
- Gunakan layout digital untuk memvisualisasikan tata letak (misalnya AutoCAD atau software WMS).
- Terapkan sistem labeling dan barcode, agar identifikasi posisi pallet lebih mudah.
- Sesuaikan tinggi rak dengan kapasitas forklift.
- Pisahkan area penyimpanan berdasarkan jenis barang atau frekuensi pergerakan.
- Rutin evaluasi layout gudang untuk memastikan efisiensi tetap optimal.
Kesimpulan
Menghitung posisi pallet di gudang bukan hanya sekadar matematika ruang, tetapi strategi manajemen logistik yang berdampak langsung pada efisiensi operasional. Dengan memahami cara menghitung posisi pallet berdasarkan ukuran, sistem penyimpanan, dan area kerja, Anda dapat menciptakan tata letak gudang yang produktif, aman, dan hemat biaya.
Jika bisnis Anda ingin meningkatkan efisiensi penyimpanan, gunakan pallet plastik berkualitas tinggi yang ringan, kuat, dan tahan lama. Pallet jenis ini membantu proses stacking dan racking menjadi lebih stabil serta minim risiko kerusakan barang.
